Berbuat Baik Meski Tanpa Alasan dan Bayaran Bukanlah Hal Yang Buruk

     Suatu sore, saat berada di dalam kereta, saya melihat ada seorang wanita yang berdiri, tidak ada kursi baginya di dalam kereta. Meski tidak terlihat tanda penyakit atau kehamilan, wajahnya nampak pucat. Saya yang sewaktu itu masih kecil dan duduk di lantai bersama Ibu saya, hanya bisa melihatnya, tanpa merasakan apapun. Tidak lama setelah itu, wanita itu dipersilakan duduk oleh seorang remaja laki-laki. Memang suasana di dalam kereta itu ramai dan berisik, namun karena jarak kami yang cukup dekat, saya bisa melihat gestur wanita itu yang mengucapkan terima kasih lalu berbicara pada remaja itu, rupanya wanita itu sedang hamil, meski keadaan raganya belum terlihat.

    Saya yang masih kecil belum paham mengenai kebaikan kecil seperti itu. Hingga saya beranjak remaja, saya justru memikirkan kejadian itu sebagai sesuatu yang tidak perlu, karena meski benar wanita itu hamil, remaja itu seharusnya tidak mengetahuinya dan tidak perlu memberikan kursi yang dengan susah payah telah ia dapatkan.

    Namun, pemikiran tersebut adalah salah. Perbuatan baik dapat dilakukan di mana pun, kapan pun, dan dengan alasan apa pun, meski hanya untuk kepuasan diri. Meski demikian, kebaikan harus diperbuat dengan keikhlasan hati dan tanpa menyombongkan diri. Lakukan saja kebaikan yang menurut Anda bisa mulai Anda lakukan, tidak peduli sekecil apapun hal itu. Kebaikan bukanlah hal yang buruk, apabila kita menyaringnya terlebih dahulu.

    Jadi ayo, mari kita galakkan kebiasaan baik dalam kehidupan kita, entah sekecil dan sesepele apapun itu.

Komentar